Saturday, July 30, 2011

Zikri - Need help with Yakult supplies to help him with his pain


A note taken by my friend Mazmin, the angel that actually heed Qaseh Su from Muslim Aid Malaysia request for help to anyone who would deliver some Yakult to this small child in need. This is her own personal. Let's experience what she saw and let us as human be more giving and receive nothing in return for the sake of humanitarian

Mazmin's note:


A favour that was offered to a friend turned out to be a heart-wrenching experience for me. It really made me think and ponder about life and humanity.

The 45-minute journey took me to a shanty wooden house, with missing wooden planks on its wall. A fairly good wind could blow down such dilapidated structure any minute. After introducing myself, I asked permission to snap some photos for the record. The interior of the house proved how deprived the family’s life has been. I stepped into the kitchen, hoping to find a fridge to store the milk I brought. I was relieved to spot a small fridge, with a surface rust, standing in the corner of the kitchen.

It was a 2-room house – the kitchen and the bedroom (cum living room). The back of the house was En. Emran’s workshop. Being the solebreadwinner of the family, it was pretty difficult for him to make ends meet. So, apart from repairing vehicles that could not provide a stable income,the 33-year old father of three had to do odd jobs in the village to earn a decent living monthly. His 26-year old wife is a home maker.

I finally met Zikri, a vulnerable-looking 4-year old boy. Such timid soul had been staring at me ever since I first stepped into the house, perhaps wondering the purpose of my visit. He had this big, sad and bewildered looking eyes that could not conceal the pain and suffering he had to endure. When I called his name, he immediately approached me with open arms. While he was in my arms, I quickly poked a straw into a Yakult bottle and placed it is his hand. As he was drinking the milk, those wide round eyes looked straight into mine as if to say “thank you”. I held him close and could feel his bloated and firm stomach against my hand.

Zikri was born without an anus. The second day after was born, the doctor did a surgery on him to place a colsotamy bag which he had to depend on for the next 12 months. The doctor then did another surgey to provide Zikri with a rectal opening. He, however, had no control over the release of his faeces which explains why he had to be in disposable diapers at all times. His condition worsened after he swallowed a metal nut when he was barely a few months old. Because of that, his stool had to be pumped out 3 times a day. Drinking Yakult helped to soften the stool, thus reducing the pain when the stool is being pumped out. I can’t imagine what future lies ahead for this poor, sickly soul. How is it possible for him to be academically successful and socially healthy if his condition does not improve. He could have a much better future only if the family can afford to send him for surgery and medication. It struck me that while we are working our way to become a prosperous developed nation, there are still those out there who do not even have a decent living condition. If we can’t help all at once, at least help one at a time. And this one true case of suffering deserves help and support from our caring Malaysians
.

Friday, July 29, 2011

JANGAN DITANGISI APA YANG BUKAN MILIKMU


Dalam perjalanan hidup ini seringkali kita merasa kecewa. Kecewa sekali. Sesuatu yang luput dari genggaman, keinginan yang tidak tercapai dan kenyataan yang tidak sesuai dengan harapan.

Dan sungguh sangat beruntung andai dalam saat-saat tergoncangnya jiwa, masih ada setitik cahaya dalam kalbu untuk merenungi kebenaran. Masih ada kekuatan untuk melangkahkan kaki menuju majlis-majlis ilmu dan majlis-majlis zikir yang akan memberikan ketenteraman jiwa.

Hidup ini ibarat belantara. Tempat kita mengejar pelbagai keinginan dan impian. Dan memang manusia diciptakan mempunyai kehendak serta mempunyai keinginan. Tetapi bukan semua yang kita inginkan dapat dicapai. Sesungguhnya tidak mudah menyedari bahawa apa yang bukan menjadi hak kita tak perlu kita tangisi. Banyak orang yang tidak sedar bahawa hidup ini tidak punya satu hukum: harus berjaya, harus bahagia atau harus-harus yang lain.

Betapa banyak orang yang berjaya tetapi lupa bahawa hakikatnya semua itu pemberian Allah sehingga membuatnya sombong dan bertindak sewenang-wenangnya. Begitu juga kegagalan sering tidak dihadapi dengan betul. Padahal dimensi tauhid dari kegagalan adalah tidak tercapainya apa yang memang bukan hak kita. Padahal hakikat kegagalan adalah tidak terengkuhnya apa yang memang bukan hak kita.

Apa yang memang menjadi milik kita di dunia, samada rezeki, jawatan atau kedudukan, pasti Allah akan berikan. Tetapi apa yang memang bukan milik kita, kita tidak akan mampu miliki; walaupun ia nyaris menghampiri kita atau meskipun kita bermati-matian berusaha mendapatkannya.

"Tiada suatu bencana pun yang menimpa di bumi dan (tidak pula) pada dirimu sendiri melainkan telah tertulis dalam kitab (Luh Mahfuzh) sebelum Kami menciptakannya. Sesungguhnya yang demikian itu adalah mudah bagi Allah. (Kami jelaskan yang demikian itu) supaya kamu jangan berdukacita terhadap apa yang luput dari kamu, dan supaya kamu jangan terlalu gembira terhadap apa yang diberikan-Nya kepadamu. Dan Allah tidak menyukai setiap orang yang sombong lagi membanggakan diri.." (Surah Al-Hadid: 22-23)


Maka sudahlah, jangan kau tangisi apa yang bukan milikmu!

- Artikel iluvislam.com

BERSABARLAH DUHAI HATI

Kehidupan ini adalah permainan dalam pelbagai adegan yang mencabar dan penuh dugaan serta ujian Allah. Sesungguhnya segala dugaan bertujuan menguji kesabaran dan tahap keimanan seseorang hamba.

Apabila terujinya seseorang hamba, maka segala mehnah dari-Nya itu adalah sebagai penghapus dosa yang menggantikan hukuman di akhirat kelak.

Kadangkala apabila diuji, kita merasa cukup kuat dan kental jiwa untuk menempuh segala dugaan yang mendatang, namun ada masanya pula kita cukup lemah dan merasa hampir rebah dalam perjuangan meniti kehidupan.

Ada kalanya kita berupaya melepasi ujian itu, namun ada kalanya juga kita merasakan tidak berupaya menghadapinya lantas merungut dengan apa yang berlaku.

Sesungguhnya tidak kita nafikan, ada ketika kita tidak mampu mengelak daripada menghadapi tekanan dalam menjalani kehidupan. Pelbagai tekanan dihadapi menyebabkan kita hilang semangat dalam menempuh cabaran dan dugaan yang datang silih berganti atau secara bertimpa-timpa.

Lihatlah betapa lemah dan kerdilnya kita, begitu cepat hilang pergantungan sedangkan Allah SWT sedang menduga.

Ujian yang dihadapi oleh manusia di dunia ini adalah dalam dua bentuk iaitu sama ada kesusahan atau kesenangan. Kedua-dua ujian itu benar-benar menguji kita sebagai hambanya.

Ingatlah bahawa kehidupan di dunia yang meliputi kemewahan dengan segala pangkat kebesaran dan kesenangan itu adalah sekadar ujian. Sesungguhnya hanya bagi mereka yang terpedaya yang akan hanyut dengan ujian ini.

Sedangkan dugaan kesusahan dan kesengsaraan di dunia pula, kadangkala membuatkan kita rasa lemah dan putus asa. Kadangkala kita seringkali mengeluh dengan apa yang ditetapkan untuk kita, dan seringkali jua kita persoalkan itu dan ini tentang takdir yang telah tertulis oleh-Nya. Apakah dengan penerimaan sebegini kita fikir kita cukup redha dengan ketentuan-Nya? Kadangkala pula kita seringkali merumuskan itu dan ini tentang ketetapan-Nya.

'Jikalau dugaan ini tiada, sudah tentu aku begini...'
'Jikalau ini tidak terjadi sudah tentu aku begitu.... '

Apakah kita fikir kita lebih tahu dari Dia yang menciptakan kita? Dan apakah kita fikir kita sebenarnya lebih tahu apa yang terbaik untuk kita?

Subhanallah. Maha suci Allah!

Sudah tentu kita hamba yang kerdil ini tidak tahu apa-apa berbanding Dia yang Maha Sempurna. Namun tanpa kita sedari segala persoalan yang timbul dibenak kita sebenarnya telahpun terjawab dalam Kalam Allah. Sesungguhnya Allah Maha Mengetahui akan sesuatu, maka Dia juga Maha Mengetahui persoalan yang bakal timbul di fikiran hambaNya. Maka Dia lebih dahulu menjawab persoalan itu dalam ayat-ayat-Nya.

Inilah jawapan Allah tehadap persoalan yang kadangkala timbul dalam hidup kita.

Kenapa semua ini terjadi padaku?

"Boleh jadi kamu membenci sesuatu padahal ia amat baik bagimu, dan boleh jadi pula kamu menyukai sesuatu, padahal ia amat buruk bagimu, Allah mengetahui sedang kamu tidak mengetahui." (Al-Baqarah : 216)

Kenapa terlalu berat ujian ini?

"Allah tidak membebani seseorang itu melainkan sesuai dengan Kesanggupannya." (Al-Baqarah : 286)

Terasa kehidupan ini sudah tiada maknanya lagi bagiku. Mengapa?

"Janganlah kamu bersikap lemah, dan janganlah pula kamu bersedih hati, padahal kamulah orang-orang yang paling tinggi darjatnya, jika kamu orang-orang yang beriman." (Ali Imraan : 139)

"... ..dan janganlah kamu berputus asa dari rahmat Allah. Sesungguhnya tiada berputus asa dari rahmat Allah melainkan kaum yang kafir." (Yusuf : 87)

Bagaimana harus ku hadapi semua ini?

"Dan mintalah pertolongan (kepada Allah) dengan jalan sabar dan mengerjakan sembahyang; dan sesungguhnya sembahyang itu amatlah berat kecuali kepada orang-orang yang khusyuk." (Al-Baqarah : 45)

Apa yang akan kudapat daripada semua ini?

"Sesungguhnya Allah telah membeli dari orang-orang mu'min, diri, harta mereka dengan memberikan syurga untuk mereka.." (At-Taubah : 111)

Kepada siapa harus aku berharap?

"Cukuplah ! Allah bagiku, tidak ada Tuhan selain dari-Nya. Hanya kepadaNya aku bertawakkal." (At-Taubah : 129)

Berimankah aku?

"Apakah manusia itu mengira bahawa mereka dibiarkan saja mengatakan; "Kami telah beriman," sedangkan mereka tidak diuji? Dan sesungguhnya kami telah menguji orang-orang yang sebelum mereka, maka sesungguhnya Allah mengetahui orang-orang yang benar dan sesungguhnya Dia mengetahui orang-orang yang dusta?" (Al-Ankabut : 2-3)

Renungi dan redhalah terhadap ketentuan Allah SWT. Pasti tersingkap hikmah yang tersembunyi di sebalik setiap ujian-Nya. Bersabarlah duhai hati. Moga kita menjadi hamba yang redha dan diredhai-Nya.

- Artikel iluvislam.com





Sunday, July 24, 2011

PADAH TAKSUB INTERNET


Isnin, 25 Julai 2011


LONDON: Penggunaan Internet secara melampau boleh merosakkan otak remaja.

Kajian yang dilakukan saintis menunjukkan tanda-tanda berlakunya kelemahan pada otak di kalangan remaja yang banyak menghabiskan masa melayari Internet.


Ia boleh menjejaskan tumpuan dan ingatan di samping keupayaan untuk membuat keputusan dan merancang.

Ia juga boleh mendorong kepada tingkah laku tidak sesuai.


Penyelidik mengimbas otak 18 pelajar universiti berusia 19 tahun yang menghabiskan masa antara lapan hingga 13 jam sehari di depan Internet selama enam hari seminggu.


Pelajar berkenaan dikategorikan sebagai penagih Internet dan diperlukan menjawab lapan soalan, termasuk sama ada mereka sudah mencuba untuk berhenti menggunakan komputer dan sama ada mereka berbohong kepada anggota keluarga mengenai jumlah masa yang dihabiskan pada Internet.

Keputusan itu kemudian dibandingkan dengan sekumpulan pelajar kedua terdiri daripada 18 orang yang hanya menghabiskan masa dua jam sehari di depan Internet.


Hasilnya menunjukkan ada berlaku kedutan pada permukaan otak, tempat memproses memori, emosi, pengucapan, penglihatan, pendengaran dan kawalan motor berlaku pada kumpulan pertama.

Hasil imbasan otak pelajar itu menunjukkan semakin lama ketagihan Internet mereka berlaku, semakin serius kerosakan itu.


“Keputusan kami menunjukkan ketagihan jangka panjang terhadap Internet akan menyebabkan perubahan pada struktur otak,” kata penyeluidik.


Kajian itu dilakukan oleh pakar neurosains dan radiologi di universiti dan hospital di China.


Kira-kira 24 juta remaja negara itu dipercayai ketagih Internet. - Agensi

Saturday, July 23, 2011

PEMBAZIRAN DI BULAN RAMADHAN


Tidak lama lagi RAMADHAN akan menjelma dan umat Islam di seluruh dunia akan menunaikan ibadat berpuasa serta menghidupkan malamnya dengan ibadat terawih di masjid-masjid dan surau-surau.


RAMADHAN adalah bulan yang sangat mulia, pada hakikatnya, kita perlu bersedia untuk menyambut kedatangan bulan ini dengan sambutan dan harapan agar ia akan menjadikan kita sebagai manusia yang lebih baik di sisi Allah.



Sepanjang bulan RAMADHAN umat Islam digalakkan memakan makanan yang berkhasiat semasa berbuka dan bersahur, serta ditegah daripada melakukan pembaziran, tetapi malangnya masih ramai dari kita yang memasak terlalu banyak hidangan atau dengan jalan paling mudah ialah membeli berbagai jenis juadah makanan dan minuman yang begitu banyak dijual di pasar atau bazar Ramadan yang dibuka bagaikan cendawan tumbuh selepas hujan pada bulan puasa.

Adakah kita tidak menyedari bahawa makanan adalah kurniaan Allah SWT yang amat besar untuk kita dan kita akan disoal di akhirat nanti mengenai pembaziran yang kita lakukan?

Disebabkan terlalu banyak makanan yang dihidangkan, kebanyakannya tidak termakan dan akhirnya terbuang begitu sahaja, pembaziran seumpama ini amat dilarang oleh Islam dan menyalahi konsep RAMADHAN itu sendiri.

Ingatlah firman Allah SWT dalam Surah Al A’raaf, ayat 3, “Makan dan minumlah , dan janganlah berlebih-lebihan. Sesungguhnya Allah tidak menyukai orang yang berlebih-lebihan atau membazir.” Manakala Surah Al Israa’, ayat 26 dan 27, “Dan janganlah kamu membazir, sesungguhnya orang yang membazir itu saudara syaitan.”


Ketika ramai berpeluang menikmati makanan terbaik untuk diri sendiri dan keluarga sehingga ke tahap pembaziran, kita lupa bahawa masih ada lagi saudara seagama kita g menderita dalam kemiskinan dan kelaparan. Pernahkah kita bersedekah kepada mereka dan sama-sama berbuka puasa dengan golongan ini? Ada di antara mereka yang berbuka puasa cuma dengan segelas air dan kurma, atau nasi yang berlaukkan ikan masin dan kicap.

Ingatlah akan sabda Nabi Muhamad SAW, “Lawanlah nafsu makanmu dengan menahan lapar dan dahaga kerana ganjaran pahalanya sama seperti berjihad di jalan Allah. Tidak ada pengabdian yang lebih besar kepada Allah daripada menahan lapar dan dahaga.”

S
esungguhnya ketahuilah bahawa bulan RAMADHAN adalah bulan suci antara semua bulan dalam setahun dan Allah SWT menghendaki semua hambanya memenuhi bulan tersebut dengan amalan ibadat, ketaatan dan taqarrub kepadaNya untuk menyuci diri.

Kekenyangan yang berterusan dalam kehidupan seseorang akan memenuhi dan menyuburkan jiwanya dengan sifat-sifat keras hati dan keterlalulan dan semoga RAMADHAN ini akan dapat membangunkan masyarakat Islam dengan sifat kasih sayang dan prihatin.


RAMADHAN.


"
Hai orang-orang yang beriman, diwajibkan atas kamu berpuasa sebagaimana diwajibkan atas orang-orang sebelum kamu agar kamu bertakwa” (QS.Al-Baqarah:183)

Tanpa terasa, waktu demi waktu berlalu dengan cepatnya, dan berapa hari lagi bulan suci Ramadhan akan tiba kembali lagi. Kehadirannya memberi harapan dan semangat kepada setiap Muslim, kerana ia akan membawa kenikmatan jiwa dan rohani dalam kehidupan ini.

Dalam menyambut kedatangan bulan Ramadhan ini, orang-orang beriman menyambutnya dengan rasa gembira kerana kekasihnya Ramadhan akan datang, sehingga perintah shaum (puasa) yang diwajibkan Allah pada bulan itu dapat dilakukannya dengan baik. Nabi Muhammad Saw bersabda; “Siapa yang bergembira menyambut kedatangan bulan suci Ramadhan, Allah mengharamkan tubuhnya disentuh oleh api neraka” (Al-Hadis).

Tetapi ada juga orang yang menyambut bulan suci Ramadhan dengan perasaan tidak senang, sebab kedatangannya dianggap akan merugikan dirinya. Juga mengekang kebiasaannya yang dilakukannya di luar bulan Ramadhan, seperti makan dan minum di siang hari, merokok, dan sebagainya.

Ramadhan akan kembali menyapa kita, suatu bulan yang penuh dengan keberkatan. Kehadirannya membawa keberkatan yang melimpah ruah, kerana sebulan dalam bulan Ramadhan itu dibuka lebar-lebarnya semua pintu syurga dan dikunci semua pintu neraka,

“Sesungguhnya telah datang bulan yang penuh keberkatan, dimana telah difardhukan atas kamu berpuasa. Dibukakan pada bulan itu semua pintu syurga dan dikuncikan padanya semua pintu neraka dan dibelenggu pada bulan itu segala syaitan. Dalam bulan itu, ada satu malam yang lebih baik dari seribu bulan. (HR. Ahmad, Nasai dan Baihaqi dari Abu Hurairah).


MY SIBLINGS

MY SWEETHEART-Nurul Atiqah





MY HERO - Muhamad Hakimi




MY LITTLE PRINCESS-Nurul Afreena







SYUKURI NIKMAT UJIAN


"Ya Allah, jika segala kesusahan dan keperitan ini mendekatkan aku dengan-Mu, janganlah engkau mengurniakan aku kesenangan dan kemudahan kerana aku takut aku akan jauh dari-Mu lantaran kelalaian dan kealpaanku."

Dalam hidup ini, kita sering diuji dengan berbagai-bagai ujian dari Maha Pencipta. Ujian yang didatangkan itu kadang-kadang merupakan satu peringatan di atas kelalaian ataupun satu hukuman lantaran kesalahan dan tidak kurang juga hanya semata-mata ujian untuk menduga tahap kesabaran dan keimanan kita. Kita diuji dengan sesuatu yang kita mampu hadapi kerana Yang Maha Mengetahui kemampuan dan keterbatasan kita hanyalah Allah Yang Esa.

Sesetengah orang diuji dengan harta kekayaan, kemewahan dan kesenangan. Manakala, sebahagian yang lain diuji dengan kesusahan, kedaifan dan kesulitan. Semua itu hanya satu tujuannya iaitu untuk mengukur sejauhmana kita bersyukur dengan apa yang telah dikurniakan.

Bagi orang yang punya semuanya, seharusnya di hati mereka tiada perasaan riak, sombong, takbur, dan kedekut kerana semua yang dimiliki itu adalah pinjaman Allah semata-mata. Apabila Dia mengkehendakinya semula, pasti Dia boleh menarik balik dengan sekelip mata. Sedangkan bagi mereka yang tak punya apa-apa seharusnya tiada sekelumit pun perasaan kesal, dengki, iri hati dan rendah diri kerana Dia Yang Maha Pemurah lagi Maha Mengasihani boleh mengubahnya dengan membuka pintu rezeki.

Di antara dua ujian itu terselit satu persamaan iaitu bersyukur. Jika kita diuji dengan segala macam kesenangan nikmat duniawi kita perlu bersyukur. Begitu juga jika kita diuji dengan segala ketidakcukupan duniawi, kita juga perlu bersyukur.

Bagi mereka yang punya segala, bersyukurlah dengan kurniaan yang dianugerahkan, berbahagilah sesama saudara, rakan dan jiran serta jauhkan dari sikap menunjuk-nunjuk dan meninggi diri. Bagi mereka yang tidak punya, tidak perlu menyesali takdir, merasa iri dengan kesenangan orang lain dan tidak perlu terlalu merendah diri atas segala kekurangan. Bersyukurlah dengan apa yang ada kerana syukur itu adalah tanda Iman. Apabila kita bersyukur, nescaya Allah akan menggandakan nikmatnya kepada kita.

Kita juga boleh berfikir begini "Jika aku senang mungkin aku akan lalai dan hanyut dalam kesenangan itu. Aku tidak mampu menanganinya dengan baik, maka Allah berikan aku kesusahan."Ataupun "Jika aku susah mungkin aku akan melakukan banyak kemungkaran. Aku tidak mampu hidup susah, maka Allah berikan aku kesenangan." Maka bersyukurlah. Susah ataupun senang, kedua-duanya adalah antara nikmat dan ujian dari Allah. Alhamdulillah...

Kesimpulannya, walau apa juga ujian yang diberikan kepada kita, baik hidup senang atau susah, kita hendaklah bersyukur. Bagi yang senang tidak perlu menghina yang susah dan yang susah tidak perlu mencemburui yang senang. Barulah semuanya akan hidup aman. Sesungguhnya Allah itu Maha Mengetahui segala-galanya tentang hamba ciptaan-Nya dan Dia tidak membebani kita melainkan dengan beban yang mampu ditanggung oleh kita. Wallahua'lam.

- Artikel iLuvislam.com

Sunday, July 17, 2011

Ya Allah..peliharalah kami


Ya Allah, janganlah kau terbalikkan hati kami setelah kau memberi hidayah kepada kami..matikan kami dalam kesudahan yang baik dengan menyebu kalimahmu dan ingatan yang tidak putus-putus kepadamu...sesungguhnya syurga itu tidak layak bagi kami...tetapi azabmu juga tidak tertanggung oleh kami.. Oleh itu ya Allah, selamatkanlah kami di dunia dan akhirat..amin


Ya Allah,Tuhan sekalian Alam,

Tuhan Yang Maha Esa,yang kami sembah!

kami tak layak untuk syurga Mu,

namun kami tak sanggup untuk ke neraka Mu,

kami mohon kepadaMu ya Allah,

agar ditunjukkan kebenaran dariMu ya Allah.

peliharalah kami, keluarga kami, kaum kerabat kami,

dari manusia-manusia yang busuk hatinya ya Allah,

manusia yang menimbulkan kacau bilau dalam kerukunan hidup aman damai kami

ya Allah,manusia yang melemparkan kata-kata dusta, nista dan fitnah ya Allah..

peliharalah kami ya Allah,

hanya kepada Engkau kami memohon ya Allah,

hanya kepada Engkau kami berlindung..

amin ya Allah..


Saturday, July 16, 2011

BERSYUKUR DI ATAS NIKMATMU

Ya Allah, sesungguhnya aku bersyukur kerana kau memanjangkan lagi usiaku. Hari ini genaplah usiaku 39 tahun (16/07) berada di dunia mu.

Segala kesusahan, kesenangan serta keperitan hidup telah aku hadapi dan tempuhi dengan penuh kesabaran kerana semua itu adalah ujian darimu.

Ya Allah, Jadikanlah aku orang yang selalu bersyukur atas nikmatMu. Baik di saat lapangku maupun di saat sempitku Dan jangan Engkau jadikan aku orang yang kufur terhadap nikmatMu.

Jadikanlah aku seorang isteri yang beriman, sabar dan bertanggungjawab kepada suamiku serta ibu kepada putera & puteri-puteriku.